Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antara Santri dan Kambing

Seorang santri baru saja lulus aliyah pesantren dengan nilai jayyid jiddan ( lumayan pintar). Dia pun berencana mengadu nasib di Jakarta. Saat tiba di Stasiun Pasar Senen, dia melihat kerumunan orang. Rupanya sedang ada kecelakaan. Di Jakarta, kecelakaan biasanya memang menjadi tontonan yang menarik, maka dia pun memutuskan untuk ikut menonton.

Namun teryata kerumunan itu terlalu berjubel sehingga ia tidak bisa melihat korban dengan jelas, apalagi postur tubuhnya yang memang kecil. Jadi, jangankan mendekat, untuk melihat korban saja sulit. Berhubung karena merupakan santri berotak cemerlang, maka dia tidak kurang akal dan langsung berteriak-teriak sambil pura-pura panik.

“Saya keluarganya.. Saya keluarganya.. Minggir.. Tolong minggir !” katanya sambil mengacungkan jari dan mendesak maju menerobos kerumunan orang-orang tersebut. Orang-orang pun memandanginya, dan ternyata si santri memang berhasil. Mereka langsung memberi kesempatan kepada santri itu untuk menghampiri korban kecelakaan. Santri itu pun langsung mendekati korban kecelakaan.

Dan, betapa terkejutnya ketika dia melihat dengan jelas korban kecelakaan yang diakuinya sebagai keluarganya itu ternyata adalah seekor kambing yg tertabrak mobil hingga mati bersimbah darah,. dengan muka yang masam santri itu langsung pergi menahan malu. sambil bergumam.. "kamprett...!! takkiro menungso, hla og malah wedhus..."

Hhhaahhaa..
Terdengar suara tawa dari orang" yang berkerumun tadi..

Munjazim
Munjazim Djazim adalah nama panggilan Saya, Nama lengkap saya adalah Achmad Munjazim.

Posting Komentar untuk "Antara Santri dan Kambing"